Humas IAIN Parepare--- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare terus melakukan pengembangan, baik secara kuantitatif mau pun kualitatifnya. Upaya peningkatan kualitas ini kembali dilakukan melalui kegiatan Workshop Redesain Kurikulum yang diadakan Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah selama 3 hari dengan menghadirkan Prof. Dr. Bermawy Munthe, MA.,guru besar UIN Sunan Kalijaga. Kurikulum merupakan bagian terpenting dan sangat menentukan proses dan mutu suatu pendidikan.
Pembukaan Workshop Redesain Kurikulum yang diadakan fakultas Tarbiyah dan fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah berlangsung pagi tadi, Senin, 25/3/2019 di lantai 5 Gedung Perpustakaan IAIN Parepare. Selain dihadiri langsung Rektor, Ahmad Sultra Rustan, hadir pula Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Sitti Jamilah Amin, Dekan Fakultas Tarbiyah, Saepudin, Dekan FUAD, Abd. Halim K., Dekan Fakultas FEBI, Muh. Kamal Zubaer, Dekan FAKSHI, Muliati dan beberapa pimpinan fakultas lainnya.
Dalam sambutannya, Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan mengapresiasi pelaksanaan Workshop Redesain Kurikulum ini. Menurutnya kurikulum sangat urgen dalam pendidikan dan harus relevan dengan perkembangan zaman. Kurikulum kita tidak boleh statis, tetapi harus seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri. Karakteristik perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat merupakan tantangan yang harus dihadapi dunia pendidikan. Jika terlambat, maka IAIN Parepare akan ketinggalan dan tergilas oleh zaman.
"Karena itu, redesain kurikulum merupakan sebuah keniscayaan. Kurikulum kita yang masih berbau STAIN harus di up grade mengikuti perubahan kelembagaan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kurikulum akan menentukan kompetensi dan kualitas mahasiswa," papar Rektor. Desain kurikulum akan sangat mempengaruhi masa depan mahasiswa pasca mereka kuliah. Kurikulum yang bermutu adalah kurikulum yang mampu mencetak peserta didik menjadi manusia yang siap dengan daya saing yang mumpuni. Redesain Kurikulum yang sedang dilakukan fakultas Tarbiyah dan fakultas FUAD harus berorientasi pada peningkatan mutu lulusan pada era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi ini.
Menurutnya, proses Workshop Redesain Kurikulum yang dilaksanakan Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah akan berjalan dengan hasil maksimal. "Kehadiran Prof. Bermawy sebagai narasumber akan memberikan output berupa kurikulum yang bermutu. Jadi saya berharap para peserta mengikuti workshop ini dengan serius dan memanfaatkan kapasitas dan kemampuan narasumber. Kalau perlu "kuliti" seluruh ilmu yang dimiliki beliau" pesan Rektor.
Selaras dengan Rektor, Dekan Fakultas Tarbiyah, Saepudin menyampaikan dalam sambutannya, workshop redesain kurikulum bertujuan untuk memformulasi ulang kurikulum fakultas Tarbiyah agar proses dan hasilnya dapat terukur. Sistem pengajaran itu harus memiliki prosedural, sekaligus memiliki tujuan dan output jelas. "Kita tidak mau terjadi "mal praktek" dalam proses pengajaran di kampus kita. Kurikulum harus didesain untuk menciptakan mahasiswa yang siap berkompetisi ketika sudah terjun dalam kehidupan masyarakat." papar Saepudin.
Sejatinya, acara workshop kurikulum ini akan berlansung selama sepekan dengan 2 tahapan. Tahap 1, yaitu tanggal 25 - 27 Maret akan diikuti fakultas Tarbiyah dan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah. Tahap 2, akan diikuti oleh fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dan fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam pada tanggal 28 - 30 Maret 2019. Ketua panitia, Buhaerah melaporkan, kegiatan Workshop Kurikulum ini melibatkan seluruh stakholder pendidikan, baik dari internal mau pun eksternal IAIN Parepare. Dari pihak internal hadir dari dosen dan mahasiswa, sementara dari eksternal ada perwakilan alumni, utusan sekolah, dan lembaga swadaya masyarakat. (s.s.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar